PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR
PEWARNAAN GRAM

Nama :
Willyam Siringo Ringo
NIM :
J1A116050
Kelompok : 1
(satu)
Shift :
2 (dua)
Asisten :
Hirayati, S.Si
Nilai Laporan
|
Tanda Terima Laporan dan Paraf Asiten
|
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Bakteri
memiliki morfologi, struktur dan sifat-sifat yang khas.
Bakteri adalah mikroorganisme yang berukuran sangat
kecil sehingga tidak dapat dlihat oleh mata telanjang dan harus menggunakan
bantuan mikroskop (mikroskopis).
Selain kecil, bakteri juga hampir tidak berwarna atau
transparan dan kontras dengan air. Sehingga untuk melihat dan mengamati bakteri dalam kedaan
hidup sangat sulit. Untuk mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu teknik
pewarnaan sel bakteri. Ini merupakan salah satu cara yang paling utama dalam
penelitian-penelitian mikrobiologi. Hal itu untuk mempernudah proses
identifikasi bakteri.
Untuk
mengidentifikasi suatu biakan murni bakteri hasil isolasi mula-mula diamati
morfologi sel secara mikroskopik melalui pewarnaan, salah satunya adalah dengan pewarnaan gram.
Pewarnaan gram merupakan salah satu prosedur yang paling banyak digunakan untuk
mencirikan banyak bakteri. Dari pewarnaan gram dapat diketahui morfologi sel
antara lain sifat gram, bentuk sel, dan penataan sel. Pewarnaan gram atau
metode gram merupakan suatu metode untuk membedakan spesies bakteri
menjadi dua kelompok besar yaitu, gram positif dan gram negatif, berdasarka sifat kimia dan fisika
dinding sel mereka. Pewarnaan Gram dibagi menjadi dua yaitu pewarnaan majemuk
karena menggunakan lebih dari satu macam zat warna. Dan pewarnaan diferensial
karena pewarnaan ini mampu membedakan bakteri, sehingga bakteri dapat
digolongkan menjadi dua yaitu gram negatif dan gram positif.
Selain
dengan pewarnaan, identifikasi bakteri dapat berupa melihat morfologi koloni
dan uji biokimia bakteri. Morfologi bakteri meliputi bentuk, ukuran, tekstur,
warna koloni,dll. Semantara uji biokimia dilakukan untuk memastikan
jenis/spesies bakterinya. Oleh karena itu, dilakukan praktikum ini untuk
mengetahui teknik pewarnaan bakteri, morfologi koloni, dan uji biokimia
sehingga dapat mempernudah untuk isdentifikasi jenis bakteri yang telah dibiakan pada praktikum
sebelumnya.
1.2. Maksud dan
Tujuan
1. Membedakan gram positif dan
gram negatif dengan mlihat didnding sel.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mikrobioligi adalah ilmu
yang mempelajari makhluk-makhluk hidup yang kecil, yang hanya dapat dilihat
dengan mikroskop (micros = kecil, bios= hidup, dan logos= ilmu).
Makhluk hidup yang kecil ini disebut mikroba atau mikro-organisme. Bakteri
berasal dari kata latin bacterium (jamak, bacteria) , adalah kelompok
raksasa dari organisme hidup (Entjang, 2003).
Bakteri merupakan
organisme prokariot. Umumnya ukuran bakteri sangat kecil, bentuk
tubuh bakteri baru dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop dengan pembesaran
1.000 X atau lebih (Waluyo, 2004).
Sel bakteri memiliki panjang
yang beragam, sel beberapa spesies dapat berukuran 100 kali lebih panjang dari pada sel spesies yang lain. Bakteri
merupakan makhluk hidup dengan ukuran antara 0,1 sampai 0,3 µm. Bentuk bakteri
bermacam – macam yaitu elips, bulat, batang dan spiral. Bakteri lebih sering
diamati dalam olesan terwarnai dengan suatu zat pewarna kimia agar mudah
diamati atau dilihat dengan jelas dalam hal ukuran, bentuk, susunan dan keadaan
struktur internal dan butiran. Sel-sel
individu bakteri dapat berbentuk seperti bola/elips, batang (silindris), atau
spiral (heliks) (Volk & Wheeler, 1993).
Pewarnaan bakteri bertujuan
untuk memudahkan melihat bakteri dengan mikroskop, memperjelas ukuran dan
bentuk bakteri, untuk melihat struktur luar dan struktur dalam bakteri seperti
dinding sel dan vakuola, menghasilkan sifat-sifat fisik dan kimia yang khas
dari pada bakteri dengan zat warna, serta
meningkatkan kontras mikroorganisme dengan sekitarnya. Teknik pewarnaan pada bakteri dapat dibedakan menjadi
tiga macam yaitu pewarnaan sederhana, pewarnaan diferensial dan pewarnaan struktural. Pemberian warna pada bakteri
atau jasad-jasad renik lain dengan menggunakan larutan tunggal suatu pewarna
pada lapisan tipis, atau olesan, yang sudah difiksasi, dinamakan pewarnaan
sederhana. Prosedur pewarnaan yang menampilkan perbedaan di antara sel-sel
mikroba atau bagian-bagian sel mikroba disebut teknik pewarnaan diferensial
(Pelczar & Chan, 2007).
Bakteri
yang diwarnai dengan teknik pewarnaan Gram terbagi dua golongan, yaitu: Gram
positif , bila warna zat pewarna pertama (karbol gentian violet) tetap bertahan,
dengan demikian warna sel bakteri tampak ungu tua; dan Gram
negatif, bila warna zat pewarna pertama tidak bertahan (luntur) kemudian
tercat oleh zat pewarna tandingannya, misal: air fuchsin, safranin, dan oleh
zat pewarna tandingan lainnya. (Razali, 1987)
Penyebab
terjadinya dua golongan bakteri yaitu gram positif dan gram
negatif ialah perbedaan
ketebalan dinding sel. Dinding sel bakteri gram negatif pada umumnnya lebih
tipis dari yang dimiliki bakteri gram positif. Presentasi kandungan lipid
bakteri gram
negatif lebih tinggi dari pada gram
positif. Keterangan lain yang hampir sama juga mendasarkan pada perbedaan
permeabilitas antara kedua golongan bakteri itu, yaitu pada bakteri gram
negatif kandungan peptidoglikan jauh lebih sedikit sehingga kerapatan
jalinannya jauh lebih sedikit dari pada baktri gram positif. Ini
menunjukkan bahwa struktur dinding sel bakteri Gram positif yang
menjadi tempat tertahannya zat pewarna pertama yaitu karbol gentian violet
(Razali, 1987).
BAB III
METODOLOGI
3.1. Waktu dan tempat
Ada pun
praktikum ini dilakukan pada hari Rabu, 3
Mei 2017 jam 10.00 wib sampai dengan selesai dan bertempat di
laboratorium Mikrobiologi Universitas Negri Jambi Pondok Meja.
3.2. Bahan dan Alat
Bahan :
1.
Bakteri dari media biakan
2.
Safranin
3.
Minyak imersi
4.
Alkohol 90%
5.
Alkhol 70%
6.
Lugol / Iodine
7.
Crystal violet
8.
Aquades
9.
Tisue
Alat :
1.
Mikroskop
2.
Bunsen
3.
Jarum Ose
4.
Pipet tetes
5.
Objek Glass
6.
Stopwatch
3.3. Skema kerja
1. Persiapkan preparat sampel yaitu
objek glass disterilkan dengan alkohol 70%
2. Lakukan fiksasi
3. Pemberian warna crystal violet 2-
3 tetes
4. Diamkan selama ± 1 menit
5. Bilas dengan aquades atau air
mengalir
6. Berikan larutan lugol / yodium,
biarkan ± 1 menit
7. Cuci kembali dengan aquades atau
air mengalir setelah dikering anginkan
8. berikan alkohol 90% dan diamkan
selama 10-20 detik
9. Kemudiaan dicuci sebentar
10.Beri larutan warna 2 yaitu safranin dan diamkan kembali selama 10-20
detik
11.Bilas dengan air atau aqaudes kemudian keringkan dengan kertas serap ata
tisue
12.Amati dibawah mikroskop dengan diberi minyak imersi
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1 Data pengamatan
Dari
hasil pengamatan pada praktikum tentang pewarnaan bakteri didapat data
penggnaan alat bantu berupa mikroskop, yang ddisajikan dalam bentuk tabel
dibawah.
Tabel 1.
Gambar
|
Keterangan
|
Dengan perbesaran 10
![]()
Dengan
perbesaran 100
![]() |
·
Bentuk
bakteri : bacil
·
Warn bakteri
: ungu
·
Termsuk dalam
gram positif (+)
|
4.2. Analisa
hasil
Pewarnaan
bakteri gram dilakukan dengan penetesan berbagai macam bahan dan kemudian
diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran yang berbeda. Setelah dilakukan
pengamatan dibawah mikroskop didapat morfologi dari bakteri yakni sebagai
berikut :
1.
Pembesaran 10
Saat dilakukan pengamatan dengan
perbesaran lensa objektif 10 kali, hanya terlihat warna dari bakteri gram yaitu
ungu terang.
2.
Pembesaran 100
Saat dilakukan dengan pembesaran lensa
objektif 100 kali dan diberi minyak emersi terlihat lebih jelas morfologi dari
bakteri gram dibandingkan dengan perbesaran 10 kali. Bakteri gram yang
ditemukan berbentuk bacil dan berwarna ungu pucat.
Bakteri hasil
pengamatan ini termasuk dalam bakteri gram positif, karena setelah dilakukan pewarnaan
bakteri yang terlihat adalah warna ungu. Dan
warna ungu tersebut menunjukan bahwa bakteri hasil penagamatan itu
adalah bakteri gram positif.
4.3. Pembahasan
Pewarnaan Gram adalah pewarnaan diferensial
yang sangat berguna dan paling banyak digunakan dalam laboratorium
mikrobiologi, karena merupakan tahapan penting dalam langkah awal identifikasi.
Pewarnaan gram menggunakan 4 macam zat pewarna yaitu meliputi crystal Violet sebagai pewarna primer, Iodium sebagai
pewarna sekunder, Alkohol sebagai larutan pemucat, Safranin sebagai pewarna pembanding. Jenis bakteri berdasarkan pewarnaan
gram dibagi menjadi dua yaitu gram positif dan gram negatif. Bakteri gram
positif memiliki dinding sel yang tebal dan membran sel selapis. Sedangkan
baktri gram negatif mempunyai dinding sel tipis yang berada di antara dua lapis
membran sel.
Bakteri gram negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat
warna metil ungu pada metode pewarnaan Gram. Bakteri gram positif akan
mempertahankan warna ungu gelap setelah dicuci dengan alkohol, sementara bakteri gram negatif tidak. Bakteri gram positif adalah bakteri
yang mempertahankan zat warna metil ungu sewaktu proses pewarnaan Gram. Bakteri
jenis ini akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop, sedangkan bakteri
gram negatif akan berwarna merah muda. Perbedaan
klasifikasi antara kedua jenis bakteri ini terutama didasarkan pada perbedaan
struktur dinding sel bakteri.
Mikroba sulit dilihat dengan cahaya karena tidak membiaskan cahaya hal
tersebut menyebabkan zat warna digunakan untuk mewarnai mikroorganisme. Zat
warna dapat mengadsorbsi dan membiaskan cahaya sehingga kontras mikroba dengan
sekelilingnya dapat ditingkatkan. Mengamati bakteri dalam kehidupan sangat
sulit sehingga dikembangkan teknik pewarnaan sel bakteri agar sel dapat
terlihat jelas dan mudah diamati. Faktor-faktor yang mempengaruhi pewarnaan
bakteri yaitu fiksasi, pelunturan warna, substrat, intensifikasi pewarnaan dan
penggunaan zat pewarna penutup.
Pada
praktikum kali ini dilakukan teknik pewarnaan yaitu
pewarnaan pada bakteri. Diawali dengan mengoleskan isolat bakteri yang telah
dibiakan sebelumya dengan tujuan agar isolat bakteri dapat merata dikaca
preparat. Lalu dilakukan fiksasi untuk melekatkan mikroorganisme di kaca
preparat. Sedangkan pemberian Iodium bertujuan untuk
memperkuat warna pada bakteri. Alkohol 90% berfungsi sebagai pemucat atau
peluntur warna pada bakteri. Dan tahap terakhir yaitu pemberian safranin yang
berfungsi untuk memberi warna kembali pada bakteri yang telah kehilangan warna
pada proses pemucatan dengan menggunakan alkohol. Pada bakteri di preparat menunjukkan warna ungu. Hal ini
membuktikan bahwa bakteri di preparat merupakan bakteri gram positif
dikarenakan pada bakteri ini mengandung banyak peptidogligan sehingga mudah
berikatan dengan kristal ungu. Dan bebntuk bakteri yang didapat adalah bacil.
BAB V
PENUTUP
\
5.1. Kesimpulan
Kesimpuulan yang dapat ditarik dari hasil praktikum ini
bahwa jenis bakteri terbagi menjadi dua yaitu bakteri gram negatif dan bakteri
gram positif. Bakteri gram positif memunyai dinding sel tebal dan berwarna ungu
sedangkan bakteri gram negatif dinding selnya lebih tipis dan berwarna merah
mudah, dan pada percobaan kali ini
bakteri yang dihasilkan adalah bakteri gram positif.
5.2. Saran
1.
Para praktikan
diharapkan dapat melakukan praktikum sesuai dengan prosedur kerja yang
diberikan.
2.
Saat praktikum
praktikan diharpkan menjaga dengan baik keaseptisan sampel.
Daftar pustaka
Waluyo. 2004. Mikrobiologi
Tanah. Jakarta : CV Rajawali.
Entjang,
Indan.2003.Mikrobiologi dan Parasitologi.PT. Citra Aditya Bakti: Bandung.
Pelczar, Michael J. dan E. C. S. Chan, 2008. Dasar-dasar Mikroorganisme.
Universitas Indonesia Press. Jakarta
Razali, U. 1987. Mikrobiologi Dasar. Jatinangor: FMIPA
UNPAD.
Volk & Wheeler. 1993. Mikrobiologi Dasar.
Penerbit Erlangga : Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar