Selasa, 02 Mei 2017

PEREMAJAAN DAN TRANSFER MIKROBA

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR
                        PEREMAJAAN DAN TRANSFER MIKROBA            
           
Nama               : Willyam Siringo Ringo
NIM                : J1A116050
Kelompok       : 1 (satu)
Shift                : 2 (dua)
Asisten            :  Hirayati, S.Si








Nilai Laporan
Tanda Terima Laporan dan Paraf Asiten




JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.            Latar Belakang
Menanam (inokulasi) dan memindahkan (transfer) mikroba merupakan suatu teknik penting yang harus dikuasai dalam isolasi dan identifikasi mikroba, serta berbagai pengujian mikrobiologi. Teknik inokulasi dapat dilakukan dalam kondisi aerob maupun anaerob. 
Dalam teknik biakan murni tidak saja diperlukan bagaimana memperoleh suatu biakan yang murni, tetapi juga bagaimana memelihara serta mencegah pencemaran dari luar. Inokulasi dimaksudkan untuk menumbuhkan, meremajakan mikroba dan mendapatkan populasi mikroba yang murni. Inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Media untuk membiakkan bakteri haruslah steril sebelum digunakan. Pemindahan biakan mikroba yang dibiakkan harus sangat hati-hati dan mematuhi prosedur laboratorium agar tidak terjadi kontaminasi. Oleh karena itu, diperlukan teknik-teknik dalam pembiakan mikroorganisme yang disebut dengan teknik inokulasi biakan.
Pencemaran terutama berasal dari udara yang mengandung banyak mikroorganisme. Teknik untuk memperoleh biakan murni ada 3 cara, yaitu: teknik penggoresan agar, teknik agar tuang, teknik agar sebar. 


1.2.            Maksud dan Tujuan

1.      Untuk mengetahui dan memahami  cara peremajaan dan transfer mikroba
2.      Untuk memperpanjang umur mikroba.
























BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Mikroorganisme di alam hampir selalu dalam keadaan tercampur. Campuran ini dapat sangat kompleks artinya banyak jenisnya atau walaupun jenisnya sedikit sifatnya berbeda. Mungkin pula terdapat perbedaan sifat khusus yang agak jauh walaupun dari sifat umumnya sama (Mulyono, 1992)
Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusahakan agar semua alat yang ada hubungannya dengan medium agar tetap steril, hal ini menghindari terjadinya kontaminasi (Dwijoseputro, 1998).
Ada beberapa metode untuk memperoleh biakan murni dari isolat campuran. Dua di antaranya yang sering digunakan adalah teknik cawan gores dan teknik cawan tuang. Prinsip dari kedua teknik tersebut sama, yaitu mengencerkan biakan campuran hingga setiap individu spesies dapat dipisahkan, sehingga setiap koloni yang terbentuk merupakan hasil dari pembelahan satu sel (Untung, 2012).
             Menurut Pelczar (1986), ada beberapa tahap yang harus dilakukan sebelum melakukan teknik penanaman bakteri (inokulasi) yaitu :
1. Menyiapkan ruangan
Ruang tempat penanaman bakteri harus bersih dan keadannya harus steril agar tidak terjadi kesalahan dalam pengamatan atau percobaaan .dalam labotarium pembuatan serum vaksin dan sebagainya. Inokulasi dapat dilakukan dalam sebuah kotak kaca (encast ) udara yang lewat dalam kotak tersebut dilewatkan saringan melalui suatu jalan agar tekena sinar ultraviolet.
2. Pemindahan dengan dengan pipet
Cara ini dilakukan dalam penyelidikan air minum atau pada penyelidikan untuk diambil1 ml contoh yang akan diencerkan oleh air sebanyak 99 ml murni.
3. Pemindahan dengan kawat inokulasi
Kawat inokulasi sebaiknya dari platina atau nikel .ujungnya boleh lurus juga boleh berupa kolongan yang diametrnya 1-3 mm. Dalam melakukuan penanaman bakteri kawat ini terlebih dahulu dipijarkan sedangkan sisanya tungkai cukup dilewatkan nyalaapi saja setelah dingin kembali kawat itu disentuhkan lagi dalam nyala.



BAB III
METODOLOGI

3.1.      Waktu dan tempat
                                    Ada pun praktikum ini dilakukan pada hari Rabu, 19 April 2017 jam 10.00 wib sedangkan pengamatan dilakukan pada hari Rabu, 26 April 2017 jam 08.00 wib sampai dengan selesai dan bertempat di laboratorium Mikrobiologi UNJA Pondok Meja.

3.2.      Bahan dan Alat
3.2.1 Bahan    


1.    Media NA yang telah tumbuh bakteri,
2.    Aluminium Foil,
3.    Plastik wrap,
4.    Kertas label,
5.    Alkohol 70%,
6.    Spritus
7.    Kapas,
3.2.2 Alat


1.    Tabung reaksi
2.    Rak tabung reaksi
3.    Cawan petri
4.    Autoklaf
5.    Bunsen
6.    Botol semprot alkohol
7.    Inkubator
8.    Jarum ose
9.    Korek api




3.3.      Skema kerja
1.    Siapkan alat ( steril ) dan bahan
2.    Ambil semua cawan petri yang di simpan didalam inkubator
3.    Pilih salah satu cawan petri untuk diremajakan dan ditransfer
4.    tuangkan media NA kedalam dua cawan petridish dan dua tabung reaksi.
5.    Tutup cawan petri dan tabung reaksi kemudian sterilkan menggunakan auto clave.
6.    Nyalakan bunsen dan letakan di atas meja sebelum media NA  diambil dari auto clave
7.    Letakan cawan petri diatas meja dan tabung reaksi letakan miring tunggu hingga media NA membeku
8.    Ambil bakteri yang akan diremajakan dengan menggunakan jarium ose dan goreskan kedalam petridish  dan tabung reaksi yang telah disterilkan.
9.    Tutup petridish dan lilit pinggiran mulut petridish dengan plastik warp  dan tabung reaksi  tutup menggunakan kapas, aluminium Foil dan lilit menggunakan plastik warp.
10.  Simpan bahan yang telah di transfer  di dalama  inkubator dan petridis dalam posisi terbalik.
11.  lakukan pengamatan setelah satu minggu mulai dari hari penyimpanan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.      Data pengamatan
            Tabel  pengamatan yang telah dilakukan dalam jangka waktu tujuh hari
No
Media pertumbuhan
Bentuk
Sudut
Elevasi
Warna
1
Petridis 1
Irregular
Entire
Plat
Putih
2
Petridis 2
Irregular
Entire
Plat
Putih
3
Tabung reaksi 1
Irregular
Undulate
Umbonate
Putih
4
Tabung reaksi 2
Irregular
Undulate
Raised
Putih

4.2              Analisa hasil
Pada cawan petridis pertama (1) media di tumbuhi oleh koloni bakteri yang memiliki bentuk Irregular, sudut  entire, elevasi plat dan warna yang terbentuk putih.  Pada cawan petridis kedua (2) media di tumbuhi oleh koloni bakteri yang memiliki bentuk Irregular, sudut  entire, elevasi plat dan warna yang terbentuk putih.  Pada tabung reaksi pertama (1) media di tumbuhi oleh koloni bakteri yang memiliki bentuk Irregular, sudut  undulate, elevasi umbonate dan warna yang terbentuk putih. Pada tabung reaksi kedua (2) media di tumbuhi oleh koloni bakteri yang memiliki bentuk Irregular, sudut  undulate, elevasi raised dan warna yang terbentuk putih.  
       Media NA tempat peremajaan bakteri hanya ditumbuhi oleh sejenis bakteri saja. Hal itu menunjukkan bahwa percobaan berhasil tanpa ada kontaminasi dari mikroba lainnya dan dapat diperoleh kultur murni dari bakteri yang diremajakan.

4.3.            Pembahasan
Metode cawan gores adalah suatu metode yang mempunyai dua keuntungan, yaitu menghemat bahan dan waktu. Metode gores atau streak plate menggunakan loop ose dengan cara menggoreskannya ke permukaan medium agar yang telah padat dengan pola tertentu (zig-zag) atau metode kuadran  dengan harapan pada ujung goresan terdapat se-sel bakteri tunggal yang terlepas dari ose dan menempel di medium. Sel-sel bakteri tunggal ini akan membentuk koloni tunggal yang kemudian dapat dipindahkan ke medium selanjutnya agar didapatkan biakan murni.
       Peremajaan biakan dan kultur padat pada bakteri dilakukan dengan memindahkan atau memperbarui biakan bakteri dari biakan lama ke media tumbuh yang baru. Peremajaan biakan bertujuan untuk menyelamatkan bakteri dari kontaminasi bakteri yang lain dan memberikan penyegaran pada nutrien yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bakteri.
      Peremajaan biakan bakteri menggunakan tabung reaksi agar miring  dan cawan petri kultur padat. Metode yang digunakan  goresan zig zag. Adapun keuntunag yang didapat dari agar miring luas permukaan lebih kecil sehingga kontaminasi dengan lingkungan semakin kecil dan biakan semakin murni dibandingkan dengan menggunakan cawan petri yang mempunyai luas permukaan yang lebih luas.

BAB V
PENUTUP

5.1.      Kesimpulan
Berdasrkan hasil yang di dapat dari praktikum ini maka dapat di tarik kesimpulan
1.      Peremajaan bakteri adalah proses pemindahan bakteri dari medium lama ke medium baru guna memperpanjang umur bakteri. Pada peremajaan bakteri kondisi aseptik atau steril sanagat dibutuhkan, baik pada alat, maupun proses.
2.      Bakteri yang diremajakan berhasil tumbuh pada media baru sehingga dapat memperpanjang umur bakteri.

5.2.      Saran
            Adapun saran dalam praktikum peremajaan dan transfer mikroba ini yakni
1.      Para praktikan menguasai cara kerja peremajaan dan transfer mikroba dengan baik.
2.      Perlunya ketelitian para praktikan agar praktikum berhasil.






























Daftar pustaka

Dwidjoseputro, D.1998.Dasar-Dasar Mikrobiologi, Malang : Djambatan
Judoamidjojo, Mulyono. 1992. Teknologi Fermentasi. Bogor : IPB
Pelczar. J. Michael dan Chan E.C.S. 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi. Universitas Indonesia : Jakarta.
Untung, 2012. http//:goole.com/Teknik isolasi bakteri.pdf/ diakses pada jum’at pada tanggal 02 November 2013







.



































Tidak ada komentar:

Posting Komentar