MAKALAH
GUGUS FUNGSI
KARBOKSIL
Disusun oleh:
Bella Shania
(J1A116030)
Hamka Siti Syahrona
(J1A116022)
Indra Darmawaan M
(J1A116038)
Muhammad Fauzan
(J1A116056)
Willyam Siringo
Ringo (J1A116050)
JURUSAN TEKNOLOGI
HASIL PERTANIAAN
FAKULTAS TEKNOLOGI
PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
rahmatnyalah kami dapat menyelesaikan makalah “gugus fungsi senyawa
karboksil” dengan tepat pada waktunya. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan artikel dari jurnal.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah wawasan
dan pengalaman pembacanaya. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Muaro jambi, 26 Mei
2017
Penyusun
Daftar isi
Kata pengantar............................................................................................. i
Daftar isi...................................................................................................... ii
Bab I ........................................................................................................... 1
Pendahuluan................................................................................................. 1
1.1
Latar
belakang ............................................................................ 1
1.2
Rumusan
masalah........................................................................ 2
1.3
Tujuan.......................................................................................... 2
BAB II ........................................................................................................ 3
Isi................................................................................................................. 3
2.1.... Asam karboksilat......................................................................... 3
2.2.... Gugus fungsi............................................................................... 3
BAB III....................................................................................................... 6
PENUTUP................................................................................................... 6
3.1.... Kesimpulan.................................................................................. 6
3.2.... Saran............................................................................................ 6
Daftar pustaka.............................................................................................. 7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 1.1 Latar belakang
Asam karboksilat
adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus karboksil (– COOH). Gugus
karboksil mengandung gugus karbonil dan sebuah gugus hidroksil. Antar aksi dari
kedua gugus ini mengakibatkan suatu kereaktifan kimia yang unik untuk asam
karboksilat (Fessenden, 1997).
Asam asetat (CH3COOH)
sejauh ini merupakan asam karboksilat yang paling penting diperdagangan,
industri dan laboratorium. Bentuk murninya disebut asam asetat glasial karena
senyawa ini menjadi padat seperti es bila didinginkan. Asam asetat glasial
tidak berwarna, cairan mudah terbakar (titik leleh 7ºC, titik didih 80ºC),
dengan bau pedas menggigit. Dapat bercampur dengan air dan banyak pelarut
organik (Usman
dkk, 2013).
Menurut Fessenden, (1997) terdapat sifat-sifat yang dimiliki oleh asam karboksilat antara lain:
1.
Reaksi Pembentukan Garam
Garam organik
yang membentuk dan memiliki sifat fisik dari garam anorganik padatannya, NaCl
dan KNO3 adalah garam organik yang meleleh pada temperatur tinggi, larut
dalam air dan tidak berbau. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
HCOOH + Na+
→ HCOONa + H2O.
2.
Reaksi Esterifikasi
Ester asam karboksilat ialah senyawa yang
mengandung gugus –COOR dengan R dapat berbentuk alkil. Ester dapat dibentuk
berkat reaksi langsung antara asam karboksilat dengan alkohol. Secara umum
reaksinya adalah sebagai berikut:
RCOOH + R’OH → RCOOR + H2O
3.
Reaksi Oksidasi
Reaksi terjadi pada pembakaran atau oleh reagen yang sangat kokoh dan
kuat seperti asam
sulfat, CrO3, panas. Gugus asam karboksilat teroksidasi
sangat lambat.
4.
Pembentukan Asam Karboksilat
Beberapa cara pembentukan asam karboksilat
dengan jalan sintesa dapat dikelompokkan dalam 3 cara yaitu: reaksi hidrolisis
turunan asam karboksilat, reaksi oksidasi dan reaksi Grignat.
1.2 1.2 Rumusan masalah
1.
Bagaimana gugus fungsi asam karboksilat?
2. Bagaimana rumus stuktur, isomer serta tata
nama asam karboksilat
?
3. Bagaimana kegunaan asam karboksilat dalam
kehidupan sehari-hari?
1.3 Tujuan
1. Agar mengetahui fungsi asam karboksilat.
2. Agar mengetahui gugus fungsi serta tata nama asam karboksilat.
3. Agar
mengetahui kegunaan asam karboksilat
dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
ISI
2.1 Asam karboksilat
Asam karboksilat ialah segolongan senyawa organik yang dicirikan oleh
gugus karboksil yaitu nama yang berasal dari nama gugus fungsi karbonil dan
hidroksil. Rumus umum asam karboksilat ialah RCOOH. Asam karboksilat tergolong
asam karena senyawa ini mengion dalam larutan, menghasilkan ion karboksilat dan
proton (Wilbraham dan Matta, 1992).
2.2
Gugus Fungsi
Gugus Fungsi adalah kedudukan kereaktifan kimia
dalam molekul satu kelompok senyawa dengan gugus fungsi tertentu menunjukan
gejala reaksi yang sama. Sesuai kesamaan gejala reaksi tersebut, maka dapat
dikelompokan pada pengelompokan senyawa (Fessenden, 1986).
Turunan hidrokarbon dengan sebuah atom karbon ujung
yang mempunyai ikatan rangkap ke oksigen dan sebuah gugus hidroksil disebut
asam karboksilat yang diturunkan dari hidrokarbon alkana yang mempunyai rumus
molekul umum RCO2H yang menyatakan bahwa terdapat gugus karboksil
(Brady,1994).
2.2.1
Sifat Asam karboksilat
a.
Sifat fisika asam karboksilat
Titik didih asam karboksilat relatif lebih tinggi
daripada titik didih –OH , -COH, titik
leburnya juga relatif tinggi, berbau, asam-asam yang berbobot molekul rendah
larut dalam air maupun pelarut organik (Keenan,1980).
b.
Sifat kimia asam karboksilat
Merupakan asam lemah, lebih asam dari pada
alkohol/fenol karena stabilisasi resonansi anion karboksilatnya
(Fessenden,1986).
2.2.2
Struktur dari asam karboksilat
Asam karboksilat merupakan
golongan senyawa karbon yang mempunyai gugus
fungsional –COOH yang disebut gugus karboksil.
Beberapa asam
karboksilat biasa yang penting
Asam karboksilat
|
Sumber atau penggunaan
|
Asam tartrat
|
Dalam sari anggur
sebagai garam monokalin
|
Asam salisilat
|
Untuk membuat
aspirin dan minyak gandapura
|
Asam sitrat
|
Dalam jeruk dan
beri
|
rumus senyawa asam
karboksilat
Larutan
|
Rumusa
struktur
|
Rumus
molekul
|
Asam Butanoat
|
O
//
C3H7
— C — OH
|
C4H8O2
|
Berdasar kan tabel diatas dapat disimpulakn bahwa asam
karboksilat mempunyai Gugus fungsi : O Atau -
COOH
//
— C — OH
Rumus Umum : Cn H2n O 2
Keterangan : n =
Jumlah atom karbon
Tata Nama Asam Karboksilat
1. Tata
Nama Asam Karboksilat berdasarkan IUPAC
Nama asam alkanoat
diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran ana menjadi
oat dan diawali kata asam.
Contoh:
Metana ⎯⎯→ Asam Metanoat
Cara penamaan adalah:
1.
Menentukan rantai induk,
yaitu rantai C terpanjang yang mengandung gugus karboksil .
2.
Penomoran dimulai dari atom
C gugus fungsi .
3.
Urutan penamaan: Asam(nomor cabang)-(nama cabang) (oat)
Contoh : CH3-CH - CH-COOH
|| ||
CH3 CH3
Asam 2,3-dimetilbutanoat
2.2.3
Keisomeran
Keisomeran
pada Asam Karboksilat
Keisomeran pada asam karboksilat dimulai dari
asam asam karboksilat yang memiliki empat atom karbon, yaitu senyawa C4H8O2.
Isomer struktur C4H9 C - OH
CH3 — CH2 — CH2 —
COOH ( asam butanoat )
CH3 — CH —
COOH ( asam 2-metil
propanoat )
||
CH3
2.2.4
Kegunaan Asam Karboksilat di dalam kehidupan
Asam Karboksilat digunakan di kehidupan
sehari hari dalam bentuk
a.
Asam Asetat
Asam Asetat atau asam cuka adalah golongan asam karboksilat dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai pemberi rasa asam pada
makanan. Di dalam Industri makanan, asam cuka juga berfungsi sebagai zat
pengawet dan didalam
industri asam asetat biasa digunakan pada pembuatan serat selulosa asetat, zat
warna, obat-obatan
dan lain-lain.
b.
Asam Sitrat
Asam Sitrat adalah asam yang dihasilkan dari
jeruk dan buah buahan lain yang terasa asam. Lemon mengandung 6-7% asam sitrat.
Asam sitrat memiliki sifat, antara lain tidak beracun, dapat mengikat logam
berat dan menimbulkan rasa enak. Sifat tersebut menyebabkan asam sitrat banyak
dimanfaatkan dalam berbagai industri diantaranya industri kosmetik, farmasi dan pengolahan resin.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan diatas dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Gugus fungsi adalah atom
atau gugus atom yang menjadi ciri khas suatu deret homolog.
2. karboksilat
merupakan senyawa asam dengan gugus fungsi karboksil (R-COOH).Gugus fungsi karboksil merupakan gabungan
dari gugus karbonil (–C = O) dengan gugus hidroksil (–OH).
3. Asam formiat (asam semut) digunakan dalam industri tekstil dan untuk
menggumpalkan lateks (getah pohon karet), asam
asetat (asam cuka) sebagai pemberi rasa asam dan sebagai pengawet makanan, asam stearat dan asam oapalmiat untuk
pembuatan sabun jika direaksikan dengan basa.
3.2 Saran
Diharapkan makalah ini di kembalikan dan diberi
penilain guna perbaikan kedepannya.
Daftar pustaka
Brady,
James, 1994, Kimia Universitas-Asas dan
Struktur (Edisi ke-5, jilid ke-1), Erlangga,
Jakarta.
Fessenden, Ralph J, 1986, Organic Chemistry (Edisi ke-2), Willard Grant Press Publisher, USA.
Fessenden, Ralph
J, dan Joan S.(1997). Dasar-dasar Kimia Organik. Bina Aksara. Jakarta.
Keenan and Kleinfelter, Wood, 1980, Kimia Universitas, Erlangga, Jakarta.
Usman, Hanapi, 2013. Kimia
Organik. UNHAS. Makassar
Wilbraham,
Antony C, 1992. Kimia Organik dan Hayati. ITB. Bandung