Sabtu, 27 Mei 2017

MAKALAH
GUGUS FUNGSI KARBOKSIL






Disusun oleh:

Bella Shania (J1A116030)
Hamka Siti Syahrona (J1A116022)
Indra Darmawaan M (J1A116038)
Muhammad Fauzan (J1A116056)
Willyam Siringo Ringo (J1A116050)





JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat  Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatnyalah kami dapat menyelesaikan makalah “gugus fungsi senyawa karboksil”  dengan tepat pada waktunya.  Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan artikel dari jurnal.

Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengalaman pembacanaya.  Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.







Muaro jambi, 26 Mei 2017


Penyusun








Daftar isi

Kata pengantar............................................................................................. i
Daftar isi...................................................................................................... ii
Bab I ........................................................................................................... 1
Pendahuluan................................................................................................. 1
1.1         Latar belakang ............................................................................ 1
1.2         Rumusan masalah........................................................................ 2
1.3         Tujuan.......................................................................................... 2
BAB II ........................................................................................................ 3
Isi................................................................................................................. 3
2.1.... Asam karboksilat......................................................................... 3
2.2.... Gugus fungsi............................................................................... 3
BAB III....................................................................................................... 6
PENUTUP................................................................................................... 6
3.1.... Kesimpulan.................................................................................. 6
3.2.... Saran............................................................................................ 6
Daftar pustaka.............................................................................................. 7





BAB I
PENDAHULUAN

1.1            1.1   Latar belakang
Asam karboksilat adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus karboksil (– COOH). Gugus karboksil mengandung gugus karbonil dan sebuah gugus hidroksil. Antar aksi dari kedua gugus ini mengakibatkan suatu kereaktifan kimia yang unik untuk asam karboksilat (Fessenden, 1997).
Asam asetat (CH3COOH) sejauh ini merupakan asam karboksilat yang paling penting diperdagangan, industri dan laboratorium. Bentuk murninya disebut asam asetat glasial karena senyawa ini menjadi padat seperti es bila didinginkan. Asam asetat glasial tidak berwarna, cairan mudah terbakar (titik leleh 7ºC, titik didih 80ºC), dengan bau pedas menggigit. Dapat bercampur dengan air dan banyak pelarut organik (Usman dkk, 2013).
Menurut Fessenden, (1997) terdapat sifat-sifat yang dimiliki oleh asam karboksilat antara lain:
1.        Reaksi Pembentukan Garam
Garam organik yang membentuk dan memiliki sifat fisik dari garam anorganik padatannya, NaCl dan KNO3 adalah garam organik yang meleleh pada temperatur tinggi, larut dalam air dan tidak berbau. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
HCOOH + Na+ HCOONa + H2O.
2.        Reaksi Esterifikasi
Ester asam karboksilat ialah senyawa yang mengandung gugus –COOR dengan R dapat berbentuk alkil. Ester dapat dibentuk berkat reaksi langsung antara asam karboksilat dengan alkohol. Secara umum reaksinya adalah sebagai berikut:
RCOOH + R’OH RCOOR + H2O
3.        Reaksi Oksidasi
Reaksi terjadi pada pembakaran atau oleh reagen yang sangat kokoh dan kuat seperti asam
sulfat, CrO3, panas. Gugus asam karboksilat teroksidasi sangat lambat.
4.        Pembentukan Asam Karboksilat
Beberapa cara pembentukan asam karboksilat dengan jalan sintesa dapat dikelompokkan dalam 3 cara yaitu: reaksi hidrolisis turunan asam karboksilat, reaksi oksidasi dan reaksi Grignat.

1.2           1.2    Rumusan masalah
1.    Bagaimana gugus fungsi asam karboksilat?
2Bagaimana rumus stuktur, isomer serta tata nama asam karboksilat ?
3.  Bagaimana kegunaan asam karboksilat dalam kehidupan sehari-hari?

1.3 Tujuan
     1.    Agar  mengetahui fungsi asam karboksilat.
     2.    Agar mengetahui gugus fungsi serta tata nama asam karboksilat.     
     3.    Agar mengetahui  kegunaan asam karboksilat dalam kehidupan sehari-hari.
           


















BAB II
ISI
2.1       Asam karboksilat
Asam karboksilat ialah segolongan senyawa organik yang dicirikan oleh gugus karboksil yaitu nama yang berasal dari nama gugus fungsi karbonil dan hidroksil. Rumus umum asam karboksilat ialah RCOOH. Asam karboksilat tergolong asam karena senyawa ini mengion dalam larutan, menghasilkan ion karboksilat dan proton (Wilbraham dan Matta, 1992).

2.2              Gugus Fungsi
Gugus Fungsi adalah kedudukan kereaktifan kimia dalam molekul satu kelompok senyawa dengan gugus fungsi tertentu menunjukan gejala reaksi yang sama. Sesuai kesamaan gejala reaksi tersebut, maka dapat dikelompokan pada pengelompokan senyawa (Fessenden, 1986).
Turunan hidrokarbon dengan sebuah atom karbon ujung yang mempunyai ikatan rangkap ke oksigen dan sebuah gugus hidroksil disebut asam karboksilat yang diturunkan dari hidrokarbon alkana yang mempunyai rumus molekul umum RCO2H yang menyatakan bahwa terdapat gugus karboksil (Brady,1994).

2.2.1        Sifat Asam karboksilat
a.     Sifat fisika asam karboksilat
Titik didih asam karboksilat relatif lebih tinggi daripada titik didih –OH ,  -COH, titik leburnya juga relatif tinggi, berbau, asam-asam yang berbobot molekul rendah larut dalam air maupun pelarut organik (Keenan,1980).
b.    Sifat kimia asam karboksilat
Merupakan asam lemah, lebih asam dari pada alkohol/fenol karena stabilisasi resonansi anion karboksilatnya (Fessenden,1986).
2.2.2        Struktur dari asam karboksilat
Asam karboksilat merupakan golongan senyawa karbon yang mempunyai   gugus fungsional –COOH yang disebut gugus karboksil.
Beberapa asam karboksilat biasa yang penting
Asam karboksilat
Sumber atau penggunaan
Asam tartrat
Dalam sari anggur sebagai garam monokalin
Asam salisilat
Untuk membuat aspirin dan minyak gandapura
Asam sitrat
Dalam jeruk dan beri

rumus senyawa asam karboksilat
Larutan
Rumusa struktur
Rumus molekul
Asam Butanoat
                   O
                 //
C3H7 — C — OH 
      C4H8O2
Berdasar kan tabel diatas dapat disimpulakn bahwa asam karboksilat mempunyai Gugus fungsi :                O               Atau     - COOH
                                       //
         — C — OH

Rumus Umum : Cn H2n O 2     
Keterangan : n = Jumlah atom karbon
Tata Nama Asam Karboksilat
1. Tata Nama Asam Karboksilat berdasarkan IUPAC
Nama asam alkanoat diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti  akhiran ana menjadi oat  dan diawali kata asam.
Contoh:   Metana         ⎯⎯→      Asam Metanoat
Cara penamaan adalah:
1.      Menentukan rantai induk, yaitu rantai C terpanjang yang mengandung gugus karboksil .
2.      Penomoran dimulai dari atom C gugus fungsi .
3.      Urutan penamaan: Asam(nomor cabang)-(nama cabang) (oat)
Contoh :      CH3-CH - CH-COOH
                               ||        ||
                           CH3     CH3
Asam 2,3-dimetilbutanoat

2.2.3        Keisomeran Keisomeran pada Asam Karboksilat
Keisomeran pada asam karboksilat dimulai dari asam asam karboksilat yang memiliki empat atom karbon, yaitu senyawa C4H8O2.
Isomer struktur  C4H9 C - OH                                                                               
     CH3 — CH2 — CH2 — COOH     ( asam butanoat )
     CH3 — CH — COOH   ( asam 2-metil propanoat )
                     ||
                  CH3
2.2.4        Kegunaan Asam Karboksilat di dalam kehidupan
Asam Karboksilat digunakan di kehidupan sehari hari dalam bentuk
a.          Asam Asetat
Asam Asetat atau asam cuka adalah golongan asam karboksilat dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai pemberi rasa asam pada makanan. Di dalam Industri makanan, asam cuka juga berfungsi sebagai zat pengawet dan didalam industri asam asetat biasa digunakan pada pembuatan serat selulosa asetat, zat warna, obat-obatan dan lain-lain.
b.         Asam Sitrat
Asam Sitrat adalah asam yang dihasilkan dari jeruk dan buah buahan lain yang terasa asam. Lemon mengandung 6-7% asam sitrat. Asam sitrat memiliki sifat, antara lain tidak beracun, dapat mengikat logam berat dan menimbulkan rasa enak. Sifat tersebut menyebabkan asam sitrat banyak dimanfaatkan dalam berbagai industri diantaranya industri kosmetik, farmasi  dan pengolahan resin.












BAB III
PENUTUP

3.1       Kesimpulan
Dari hasil pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.    Gugus fungsi adalah atom atau gugus atom yang menjadi ciri khas suatu deret homolog.
2.    karboksilat merupakan senyawa asam dengan gugus fungsi karboksil          (R-COOH).Gugus fungsi karboksil merupakan gabungan dari gugus karbonil    (–C = O) dengan gugus hidroksil (–OH).
3.    Asam formiat (asam semut)  digunakan dalam industri tekstil dan untuk menggumpalkan lateks (getah pohon karet), asam asetat (asam cuka) sebagai pemberi rasa asam dan sebagai pengawet makanan, asam stearat dan asam oapalmiat untuk pembuatan sabun jika direaksikan dengan basa.

3.2       Saran
Diharapkan makalah ini di kembalikan dan diberi penilain guna perbaikan kedepannya.














Daftar pustaka


Brady, James, 1994, Kimia Universitas-Asas dan Struktur  (Edisi ke-5, jilid ke-1), Erlangga, Jakarta.
Fessenden, Ralph J, 1986, Organic Chemistry (Edisi ke-2), Willard Grant Press Publisher, USA.
Fessenden, Ralph J, dan Joan S.(1997). Dasar-dasar Kimia Organik. Bina Aksara. Jakarta.
Keenan and Kleinfelter, Wood, 1980, Kimia Universitas, Erlangga, Jakarta.
Usman, Hanapi, 2013. Kimia Organik. UNHAS. Makassar
Wilbraham, Antony C, 1992. Kimia Organik dan Hayati. ITBBandung