Kamis, 13 April 2017

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIUM




PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR
STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIUM



Disusun oleh 
Nama             : Willyam Siringo Ringo
NIM                 : J1A116050
Kelompok      : 1 (satu)
Shift                : 2 (dua)
Asisten           : 1. Ika Gusriani, S.TP, M.P.
                          2. Hirayati, S.Si








JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017




















Bab I
PENDAHULUAN

1.1.            Latar Belakang
Dalam praktikum mikrobiologi sterilisasi alat dan bahan sangat di butuhkan. Oleh karena itu dalam praktikum mikrobiologi sangat penting mengetahui teknik sterilisasi dan pembuatan medium. Suatu alat dikatakan steril apabila tidak terdapat mikroorganisme yang tumbuh.
Sterilisasi alat merupakan kegiatan membebaskan alat dari berbagai bentuk kehidupan mikroorganisme dan sterilisasi bahan merupakan suatu kegiatan membebaskan media dari berbagai mikroorganisme patogen (merugikan). Sterilisasi dapat dilakukan dengan  tiga cara antara lain sterlisasi mekanik, sterilisasi fisik, dan sterilisasi kimia. Sterilisasi mekanik dengan penggunaan alat saring (filtrasi). Sterilisasi secara fisik yaitu dengan pemanasan dan penyinaran sinar uv. Dan sterilisasi secara kimia yaitu dengan penyemprotan desinpektan seperti alkohol.
Berdasrkan hal tersebut dilakukan praktikum sterilisasi alat dan pembuatan media dan juga sebagai tugas praktikum.

1.2.      Maksud dan Tujuan
1. Mengenal persiapan dan pengerjaan teknik sterilisasi alat, bahan dan area kerja untuk pengerjaan mikrobiologi secara aseptis.
2. Mengetahui prosedur pembuatan medium tumbuh bakteri




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Dekontaminasi adalah proses menghilangkan atau membunuh mikroorganisme sehingga objek aman untuk ditangani, tujuannya untuk melindungi praktikan yang melakukan percobaan menggunakan bakteri atau semacamnya. Tiga metode umum dalam proses dekontaminasi yaitu sterilisasi, desinfeksi dan sanitasi (Agalloco, 2008).
Steril merupakan syarat mutlak keberhasilan kerja dalam lab mikrobiologi. Dalam melakukan sterilisasi, diperlukan teknik-teknik agar sterilisasi dapat dilakukan secara sempurna, dalam arti tidak ada mikroorganisme lain yang mengkontaminasi media. Sterilisasi adalah proses untuk menjadikan alat-alat terbebas dari segala bentuk kehidupan (Pujiati, 2012).
Menurut Suriawiria  2005, sterilisasi yang umum dilakukan dapat berupa:
a.    Sterilisasi secara fisik (pemanasan, penggunaan sinar gelombang pendek yang dapat dilakukan selama senyawa kimia yang akan disterilkan tidak akan berubah atau terurai akibat temperatur atau tekanan tinggi). Dengan udara panas, dipergunakan alat “bejana/ruang panas” (oven dengan temperatur 170o – 180oC dan waktu yang digunakan adalah 2 jam yang umumnya untuk peralatan gelas).
b.    Sterilisasi secara kimia (misalnya dengan penggunaan disinfektan, larutan alkohol, larutan formalin).
c.     Sterilisasi secara mekanik, digunakan untuk beberapa bahan yang akibat pemanasan tinggi atau tekanan tinggi akan mengalami perubahan, misalnya adalah dengan saringan/filter. Sistem kerja filter, seperti pada saringan lain adalah melakukan seleksi terhadap partikel-partikel yang lewat (dalam hal ini adalah mikroba).
Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu substrat yang disebut medium. Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme tersebut harus sesuai susunannya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan. Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang sangat sederhana yang hanya mengandung garam anorganik ditambah sumber karbon organik seperti gula. Sedangkan mikroorganisme lainnya memerlukan suatu medium yang sangat kompleks yaitu berupa medium ditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks lainnya (Volk,1993).
Kelangsungan hidup dan pertumbuhan mikroorganisme tergantung 
pada nutrisi yang tersedia dan lingkungan pertumbuhan yang menguntungkan. Di dalam laboratorium, persiapan gizi yang  digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme disebut media (tunggal, sedang) (Prescott, 2002). Media dapat digolongkan berdasarkan bentuk, susunan kimianya, dan fungsinya. Berdasarkan bentuknya terdiri dari media padat, media semi padat, dan media cair. Bahan makanan yang dbutuhkan mikroorganisme dibagi menjadi tujuh golongan yaitu air, sumber energi, sumber karbon, sumber aseptor elektron, sumber mineral, faktor tumbuh, dan sumber nitrogen (Pujiati, 2012).




BAB III
METODOLOGI
3.1.      Waktu dan tempat
                                    Ada pun praktikum ini dilakukan pada hari Rabu, 5  April 2017 jam 10.00 wib dan bertempat di laboratorium Mikrobiologi UNJA Pondok Meja.

3.2.      Bahan dan Alat
            Bahan :1.   Natrium Agar 10 gram,
2.   Aquades,
3.   Kapas,
4.   Alumunium foil,
5.   Plastik Warp,
6.   Kertas pembungkus,
7.   Tisue,
8.   Kertas label,
9.   Alkohol 70 % dan
10. Spritus.
Alat   : 1. Oven
2. Hot plate 
3. Erlemeyer 500 ml 1 buah
4. Erlemeyer 250 ml 3 buah
5. Batang pengaduk 3 buah
6. Pmanas listrik/ hot plate stirer
7. Bunsen
8. Botol semprot alkohol
9. Gunting
10. Mancis

3.3.      Skema kerja
            3.3.1    Skema kerja sterilisasi alat mengunakan oven
1. Bungkus alat-alat gelas dengan kertas paying atau alumunium foil.
2. Atur pengatur suhu oven menjadi 1800C dan alat disterilkan selama 2-3 jam.

            3.3.2    Skema kerja pembuatan media  NA
1.  Tuangkan NA 10 gram kedalam erlemeyer 500 ml dan          tambahkan aquades hingga tanda batas
2. Masukkan stirer kedalam erlemeyer yang telah dimasukan  NA dan aquades lalu hidupkan hot plate dan atur suhu yang diinginkan.
3. Letakan  erlemeyer yang telah berisi NA, aquades dan stirer di  atas hot plate dan atur kecepatan putaran stirer.
4. Larutan diangkat setelah terlihat bersih dan jangan sampai meluap akibat   mendidih
5. Media NA telah siap di buat dan segera  ditutup menggunakan kapas.





BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
 4.1.      Hasil 
adapun hasil yang di dapat dari praktikum kali ini yaitu alat alat yang tadinya akan digunakan dalam proses pembuatan media NA menjadi steril dan medi NA  yang tadinya berbentuk serbuk sekarang telah menjadi agar dan dapat di jadikan media.



4.2.      Pembahasan

         
Pada praktikum kali ini sterilisasi yang dilakukan bertujuan untukdimana alat yang digunakan adalah oven dengan suhu antara 160-1800C  dalam waktu 2-3 jam dan alat yang disterilkan adalah 3 buah erlenmeyer dan 3 buah sptula.
          Medium merupakan bahan yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme diatas atau didalamnya, medium tersebut harus memenuhi syarat-syarat, antara lain adalah harus mengandung semua  zat hara yang mudah digunakan oleh mikroba, harus mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan dan pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroba yang akan ditumbuhkan, tidak mengandung zat-zat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba, harus berada dalam keadaan steril sebelum digunakan, agar mikroba yang di tumbuhkan dapat tumbuh dengan baik. Percobaan kali ini yaitu pembuatan medium NA.
                                    Pada pembuatan media, NA yang digunakan sebanyak 10 gram dan aquades 500 ml dan di msukan kedalam erlemeyer 500 ml, kemudian di panaskan menggunaka hot plate. Suhu yang di gunakan adalah 500C dengan kecepatan 7. Setelah larutan terlihat bening larutan di angkat, tetapi pada praktikum ini terjadi kesalahan yaitu membiarkan larutan hingga mendidih sehingga menyebabkan larutan tumpah dan berkurang. Seharusnya ketika larutan terlihat bersih langsung diangkat atau suhu dan kecepatan stirer di turunkan agar media NA tidak melimpah.







































BAB V
PENUTUP
5.1.      Kesimpulan
            Kesimpulan yang didapat dari praktikum ini adalah
1.      Sterilisasi alat terutama yang terbuat dari gelas dapat di sterilisasi menggunakan oven.
2.      Media NA yang di buat digunakan untuk media tumbuh bakteri.
3.      Hot plate dapat digunakan sebagai penghomogen NA dengan aquades




5.2.      Saran
1.      Para praktikan diharapkan dapat berperan aktif dalam praktikum.
2.      Saat praktikum praktikan diharpkan bekerja dengan maksimal agar tidak terjadi kesalahan lagi.
3.      Sebelum praktikum dimulai hendaknya asisten praktikum menjelaskan cara penggunaan alat-alat labor yang akan digunakan.

























Daftar pustaka

Agalloco James, 2008, Validation of Pharmaceutical Processes (electronic version),  USA : Informa Healthcare Inc.
Pujiati. 2012. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Dasar. Madiun: Ikip PGRI Madiun Press.
Volk , W. A & Wheeler. M. F. 1993. Mikrobiologi Dasar Jilid 1 Edisi ke 5. Jakarta: Erlangga.
Presscott, Harley. 2002. Laboratory Exercises in Microbiology Fifth Edition. The McGraw-Hill Companies.
Suriawiria U. 2005. Mikrobiologi Dasar. Jakarta : Papas Sinar Sinanti.





































Tidak ada komentar:

Posting Komentar