PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR
STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIUM

Disusun oleh
Nama :
Willyam Siringo Ringo
NIM :
J1A116050
Kelompok : 1
(satu)
Shift :
2 (dua)
Asisten :
1. Ika Gusriani, S.TP, M.P.
2. Hirayati, S.Si
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017
Bab I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Dalam praktikum mikrobiologi
sterilisasi alat dan bahan sangat di butuhkan. Oleh karena itu dalam praktikum mikrobiologi
sangat penting mengetahui teknik sterilisasi dan pembuatan medium. Suatu alat
dikatakan steril apabila tidak terdapat mikroorganisme yang tumbuh.
Sterilisasi alat merupakan
kegiatan membebaskan alat dari berbagai bentuk kehidupan mikroorganisme dan
sterilisasi bahan merupakan suatu kegiatan membebaskan media dari berbagai mikroorganisme
patogen (merugikan). Sterilisasi dapat dilakukan dengan tiga cara antara lain sterlisasi mekanik,
sterilisasi fisik, dan sterilisasi kimia. Sterilisasi mekanik dengan penggunaan
alat saring (filtrasi). Sterilisasi secara fisik yaitu dengan pemanasan dan
penyinaran sinar uv. Dan sterilisasi secara kimia yaitu dengan penyemprotan
desinpektan seperti alkohol.
Berdasrkan hal tersebut dilakukan
praktikum sterilisasi alat dan pembuatan media dan juga sebagai tugas
praktikum.
1.2. Maksud dan
Tujuan
1. Mengenal persiapan dan
pengerjaan teknik sterilisasi alat, bahan dan area kerja untuk pengerjaan
mikrobiologi secara aseptis.
2. Mengetahui prosedur pembuatan medium tumbuh bakteri
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dekontaminasi
adalah proses menghilangkan atau membunuh mikroorganisme sehingga objek aman
untuk ditangani, tujuannya untuk melindungi praktikan yang melakukan percobaan
menggunakan bakteri atau semacamnya. Tiga metode umum dalam proses
dekontaminasi yaitu sterilisasi, desinfeksi dan sanitasi (Agalloco,
2008).
Steril merupakan syarat mutlak
keberhasilan kerja dalam lab mikrobiologi. Dalam melakukan sterilisasi,
diperlukan teknik-teknik agar sterilisasi dapat dilakukan secara sempurna,
dalam arti tidak ada mikroorganisme lain yang mengkontaminasi media.
Sterilisasi adalah proses untuk menjadikan alat-alat terbebas dari segala
bentuk kehidupan (Pujiati, 2012).
Menurut Suriawiria 2005, sterilisasi yang umum dilakukan dapat
berupa:
a. Sterilisasi secara fisik (pemanasan, penggunaan sinar
gelombang pendek yang dapat dilakukan selama senyawa kimia yang akan
disterilkan tidak akan berubah atau terurai akibat temperatur atau tekanan
tinggi). Dengan udara panas, dipergunakan alat “bejana/ruang panas” (oven
dengan temperatur 170o – 180oC dan waktu yang
digunakan adalah 2 jam yang umumnya untuk peralatan gelas).
b. Sterilisasi secara kimia (misalnya dengan
penggunaan disinfektan, larutan alkohol, larutan formalin).
c. Sterilisasi secara mekanik, digunakan untuk beberapa
bahan yang akibat pemanasan tinggi atau tekanan tinggi akan mengalami
perubahan, misalnya adalah dengan saringan/filter. Sistem kerja filter, seperti
pada saringan lain adalah melakukan seleksi terhadap partikel-partikel yang
lewat (dalam hal ini adalah mikroba).
Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan
dikembangkan pada suatu substrat yang disebut medium. Medium yang digunakan
untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme tersebut harus sesuai
susunannya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan.
Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang sangat sederhana yang
hanya mengandung garam anorganik ditambah sumber karbon organik seperti gula.
Sedangkan mikroorganisme lainnya memerlukan suatu medium yang sangat kompleks
yaitu berupa medium ditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks lainnya
(Volk,1993).
Kelangsungan hidup dan pertumbuhan
mikroorganisme tergantung
pada nutrisi yang tersedia dan lingkungan pertumbuhan yang menguntungkan. Di dalam laboratorium, persiapan gizi yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme disebut media (tunggal, sedang) (Prescott, 2002). Media dapat digolongkan berdasarkan bentuk, susunan kimianya, dan fungsinya. Berdasarkan bentuknya terdiri dari media padat, media semi padat, dan media cair. Bahan makanan yang dbutuhkan mikroorganisme dibagi menjadi tujuh golongan yaitu air, sumber energi, sumber karbon, sumber aseptor elektron, sumber mineral, faktor tumbuh, dan sumber nitrogen (Pujiati, 2012).
pada nutrisi yang tersedia dan lingkungan pertumbuhan yang menguntungkan. Di dalam laboratorium, persiapan gizi yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme disebut media (tunggal, sedang) (Prescott, 2002). Media dapat digolongkan berdasarkan bentuk, susunan kimianya, dan fungsinya. Berdasarkan bentuknya terdiri dari media padat, media semi padat, dan media cair. Bahan makanan yang dbutuhkan mikroorganisme dibagi menjadi tujuh golongan yaitu air, sumber energi, sumber karbon, sumber aseptor elektron, sumber mineral, faktor tumbuh, dan sumber nitrogen (Pujiati, 2012).
BAB III
METODOLOGI
3.1. Waktu dan tempat
Ada
pun praktikum ini dilakukan pada hari Rabu, 5
April 2017 jam 10.00 wib dan bertempat di laboratorium Mikrobiologi UNJA
Pondok Meja.
3.2. Bahan dan Alat
Bahan :1. Natrium Agar 10 gram,
2. Aquades,
3. Kapas,
4. Alumunium foil,
5. Plastik Warp,
6. Kertas pembungkus,
7. Tisue,
8. Kertas label,
9. Alkohol 70 % dan
10. Spritus.
Alat : 1.
Oven
2. Hot plate
3. Erlemeyer 500 ml 1 buah
4. Erlemeyer 250 ml 3 buah
5. Batang pengaduk 3 buah
6. Pmanas listrik/ hot plate stirer
7. Bunsen
8. Botol semprot alkohol
9. Gunting
10. Mancis
3.3. Skema kerja
3.3.1 Skema kerja sterilisasi alat mengunakan oven
1. Bungkus alat-alat gelas dengan kertas paying atau alumunium foil.
2. Atur pengatur suhu oven menjadi 1800C dan alat disterilkan
selama 2-3 jam.
3.3.2 Skema kerja pembuatan media
NA
1. Tuangkan NA 10 gram kedalam
erlemeyer 500 ml dan tambahkan
aquades hingga tanda batas
2. Masukkan stirer kedalam erlemeyer yang telah dimasukan NA dan aquades lalu hidupkan hot plate dan
atur suhu yang diinginkan.
3. Letakan erlemeyer yang telah
berisi NA, aquades dan stirer di atas
hot plate dan atur kecepatan putaran stirer.
4. Larutan diangkat setelah terlihat bersih dan jangan sampai meluap akibat
mendidih
5. Media NA telah siap di buat dan segera
ditutup menggunakan kapas.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
adapun hasil yang di dapat dari praktikum kali ini yaitu alat alat yang tadinya akan digunakan dalam proses pembuatan media NA menjadi steril dan medi NA yang tadinya berbentuk serbuk sekarang telah menjadi agar dan dapat di jadikan media.
Pada praktikum kali ini sterilisasi yang dilakukan bertujuan untukdimana alat yang digunakan adalah oven dengan suhu antara 160-1800C dalam waktu 2-3 jam dan alat yang disterilkan adalah 3 buah erlenmeyer dan 3 buah sptula.
Medium
merupakan bahan yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme diatas atau
didalamnya, medium tersebut harus memenuhi syarat-syarat, antara lain adalah
harus mengandung semua zat hara yang mudah digunakan oleh mikroba,
harus mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan dan pH yang sesuai dengan
kebutuhan mikroba yang akan ditumbuhkan, tidak mengandung zat-zat yang dapat
menghambat pertumbuhan mikroba, harus berada dalam keadaan steril sebelum
digunakan, agar mikroba yang di tumbuhkan dapat tumbuh dengan baik. Percobaan
kali ini yaitu pembuatan medium NA.
Pada
pembuatan media, NA yang digunakan sebanyak 10 gram dan aquades 500 ml dan di
msukan kedalam erlemeyer 500 ml, kemudian di panaskan menggunaka hot plate.
Suhu yang di gunakan adalah 500C dengan kecepatan 7. Setelah larutan
terlihat bening larutan di angkat, tetapi pada praktikum ini terjadi kesalahan
yaitu membiarkan larutan hingga mendidih sehingga menyebabkan larutan tumpah
dan berkurang. Seharusnya ketika larutan terlihat bersih langsung diangkat atau
suhu dan kecepatan stirer di turunkan agar media NA tidak melimpah.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan
yang didapat dari praktikum ini adalah
1.
Sterilisasi alat
terutama yang terbuat dari gelas dapat di sterilisasi menggunakan oven.
2.
Media NA yang di
buat digunakan untuk media tumbuh bakteri.
3.
Hot plate dapat
digunakan sebagai penghomogen NA dengan aquades
5.2. Saran
1.
Para praktikan
diharapkan dapat berperan aktif dalam praktikum.
2.
Saat praktikum
praktikan diharpkan bekerja dengan maksimal agar tidak terjadi kesalahan lagi.
3.
Sebelum praktikum
dimulai hendaknya asisten praktikum menjelaskan cara penggunaan alat-alat labor
yang akan digunakan.
Daftar pustaka
Agalloco James,
2008, Validation of Pharmaceutical Processes (electronic version), USA :
Informa Healthcare Inc.
Pujiati. 2012. Petunjuk Praktikum
Mikrobiologi Dasar. Madiun: Ikip
PGRI Madiun
Press.
Volk , W. A & Wheeler. M. F.
1993. Mikrobiologi Dasar Jilid 1 Edisi ke 5. Jakarta: Erlangga.
Presscott, Harley. 2002. Laboratory
Exercises in Microbiology Fifth Edition. The
McGraw-Hill Companies.
Suriawiria U. 2005. Mikrobiologi Dasar. Jakarta : Papas Sinar
Sinanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar