Berikut ini merupakan tabel menu makanan serta
konsumsi BTP (Bahan Tambahan Pangan ) selama satu minggu.
No
|
Hari/Tanggal
|
Menu makanan
|
BTP yang digunakan
|
Jenis BTP
|
KET
|
1
|
Rabu, 29 Agustus 2018
|
Ø Nasi putih,
Ø Tempe sambal
Ø Mie tek-tek
Ø Es buah
|
Ø -
Ø MSG
Ø MSG
Ø Perisa identic alami, Tokoferol
|
Ø -
Ø Penyedap rasa
Ø Penyedap rasa
Ø Perisa identic alami Antioksidan
|
|
2
|
Kamis, 30 Agustus 2018
|
Ø Nasi putih
Ø Ikan gorenng
Ø Richeese nabati
Ø Mie rebus Indomi kari ayam
|
Ø -
Ø TBHQ
Ø TBHQ, pewarna kuning FCF Cl 15985 dan kurkumin Cl
75300, mononatrium Glutamat dan Dinatrium-5-Ribonukleotida,
Natrium Bikarbonat
Ø Penstabil (nabati dan fosfat), mineral (zat besi),
tartrazine Cl 19140, TBHQ, MSG
|
Ø -
Ø Antioksidan
Ø Anti Oksidan, Pewarna, Penyedap rasa, pengembang
Ø Penstabil, mineral, Pewarna, Antioksi dan penguat rasa
|
|
3
|
Jum’at, 31 September 2018
|
Ø Nasi putih
Ø Telur goreng
Ø Sayur bayam
Ø Gorengan
|
-
Ø TBHQ
Ø MSG
Ø MSG
Ø MSG
|
Ø -
Ø Antioksidan
Ø Penyedap rasa
Ø Penyedap rasa
Ø Penyedap rasa
|
|
4
|
Sabtu 01 September 2018
|
Ø Nasi putih
Ø Mie rebus indomie Kari ayam
Ø You 1000 orange
|
-
Ø Penstabil (nabati dan fosfat), mineral (zat besi),
tartrazine Cl 19140, TBHQ, MSG
Ø Natrium Klorida, Kalsium Laktat,
Magnesium Klorida, Kalium Fosfat, Fruktosa, Gula, Pewarna Kuning Benibana
(Safflower),
|
Ø Penstabil, mineral, Pewarna, Antioksi dan penguat rasa.
Ø Pengatur keasaman,Pewarna
|
|
5
|
Minggu, 02 September 2018
|
Ø Nasi putih
Ø Tempe sambal
Ø Sayur kol tumis
Ø Apolo Pandan
Ø Roti PIA AA
|
Ø -
Ø MSG
Ø MSG
Ø Natrium Bikarbonat, Asam Natrium Pirosfat), Tartrazin 19140(E102),
Biru Berlian 42090 (E133), Kalsium Propionat, Kalium Sorbat, Sorbitol,
(181.54mg/Saji), Distilled Monoglyceride E471, Polyglecerol Ester E475.
Ø TBHQ
|
Ø -
Ø Penyedap Rasa
Ø Penyedap Rasa
Ø Pengembang, pewarna, pengawet, pemanis, pengemulsi
nabati
Ø Antioksidan
|
|
6
|
Senin, 03 September 2018
|
Ø Nasi putih
Ø Ayam bakar
Ø Sayur Singkong rebus
Ø Minuman Panter
Ø Yakult
|
Ø -
Ø -
Ø MSG
Ø Asam Sitrat dan Natrium Sitrat,
Natrium Siklamat, Asesulfam-k, taurin, natrium Benzoat,
Kafein,Inositol,Pewarna Tetrazine Cl 19140
Ø -
|
Ø -
Ø -
Ø Penyedap rasa
Ø Pengatur keasaman, Pemanis buatan Pengawet, Pewarna
Ø -
|
|
7
|
Selasa, 04 September 2018
|
Ø Nasi putih
Ø Telur goreng
Ø Sayur bayam tumis
Ø Minuman Panter
|
Ø -
Ø TBHQ
Ø MSG
Ø Asam Sitrat dan Natrium Sitrat,
Natrium Siklamat, Asesulfam-k, taurin, natrium Benzoat,
Kafein,Inositol,Pewarna Tetrazine Cl 19140
|
Ø -
Ø Antioksidan
Ø Penyedap Rasa
Ø Pengatur keasaman, Pengawet, Pemanis buatan Pewarna
|
|
A. Definisi
bahan tambahn pangan
Bahan tambahan pangan dalam artian luas adalah bahan yang
ditambahakan kedalam produk pangan selain bahan baku utam. Secara khusus bahan
tambahn pangan adalah bahan yang ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi
sifat atau karakteristik pangan, dengan atau tanpa memiliki nilai gizi. Menurut
UU No 7 (Tahun 1996 Tentang Pangan) bahan tambahan pangan adalah bahan yan
ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan antara
lain bahan pewarna, pengawet penyedap rasa , anti gumpal, pemucat, dan
pengental.
Penggunaan bahan tambahan pangan sebaiknya dengan dosis
dibawah ambang batas yang telah ditentukan. Jenis BTP ada dua yaitu :
a.
GRAS (
Generally Recognized as Safe ), zat ini aman dan tidak berefek toksik misalnya
gula (glukosa )
b.
ADI (
Acceptable Daily Intake ), jenis ini selalu ditetapkan batas penggunaan
hariannya ( Daily Intake ) demi menjaga atau melidungi kesehatan.
B.
Jenis
BTP yang dikonsumsi selama satu minggu
1. Penyedap
Rasa
Penyedap adalah bahan sintetis
hasil olahan kimia, umumnya dari tanaman tebu, yang digunakan untuk memperkuat
rasa pada masakan. Penyedap umumnya
disebut monosodium glutamat atau disingkat MSG. Penyedap mengandung kadar garam yang tinggi sehingga penggunaannya
harus dibatasi.
MSG adalah garam natrium dari asam glutamate (glutamic
acid). MSG telah dikonsumsi secara luas di seluruh dunia sebagai penambah rasa
makanan dalam bentuk L-glutamic acid, karena penambahan MSG akan membuat rasa
makanan menjadi lebih lezat. Masyarakat Indonesia rata-rata mengkonsumsi MSG
sekitar 0,6 g/kg BB (Prawirohardjono, dkk., 2000).
Mononatrium L-glutamat ( Monosodium L-glutamat) batas pemakaian yang diijinkan secukupnya
dan masuk kedalam jenis BTP GRAS.
2. Antioksidan
Menurut BPOM No 38 (2013) antioksidan adalah
bahan tambahan pangan untuk mencegah atau menghambat kerusakan pangan akibat
oksidasi.
Antioksidan adalah zat alami ataupun buatan manusia
yang dapat mencegah atau menunda beberapa jenis kerusakan sel akibat proses
oksidasi oleh oksidan. Oksidan itu sendiri merupakan radikal bebas yang
ada di lingkungan, tetapi juga diproduksi secara alami dalam tubuh Antioksidan
banyak ditemukan pada makanan, termasuk buah dan sayuran.
Produksi antioksidan di dalam tubuh manusia
terjadi secara alami untuk mengimbangi produksi radikal bebas. Antioksidan
tersebut kemudian berfungsi sebagai pertahanan terhadap radikal bebas, namun
peningkatan produksi radikal bebas yang terbentuk akibat stress, radiasi UV,
polusi udara dan lingkungan mengakibatkan pertahanan tersebut kurang memadai,
sehingga diperlukan tambahan antioksidan dari luar.
Antioksidan di luar tubuh dapat diperoleh
dalam bentuk sintesis dan alami. Antioksidan sintetis seperti
buthylatedhydroxytoluene (BHT), buthylated hidroksianisol (BHA) dan
ters-butylhydroquinone (TBHQ) secara efektif dapat menghambat oksidasi. Namun,
penggunaan antioksidan sintetik dibatasi oleh aturan pemerintah karena, jika
penggunaannya melebihi batas justru dapat menyebabkan racun dalam tubuh dan bersifat
karsiogenik
Berikut adalah jenis
antioksidan yang dikonsumsi selama 1 minggu
No
|
Jenis Antioksidan
|
ADI Kkal Mg/BB Kg
|
Keterangan
|
|
1
|
Tokoferol
|
0,15-2 mg/kg BB
|
7,05-94 mg/ 47 kg BB
|
|
2
|
TBHQ (Tertiary butyl hydroquinone)
|
0 – 0,7 mg/kg BB
|
0 – 32,9 mg/ 47 kg BB
|
3.
Pewarna
Menurut Peraturan KBPOM NO 37 Tahun
2013 Pewarna (Colour) adalah bahan tambahan pangan
berupa Pewarna alami dan Pewarna sintetis, yang ketika ditambahkan atau
diaplikasikan pada pangan mampu memberi atau memperbaiki warna. Pewarna Alami (Natural
food colour) adalah Pewarna yang dibuat melalui proses ekstraksi, isolasi,
atau derivatisasi (sintesis parsial) dari tumbuhan, hewan, mineral atau sumber
alami lain, termasuk Pewarna anjang alami. Pewarna Sintetis (Synthetic food
colour) adalah Pewarna yang diperoleh secara sintesis kimiawi.
Efek samping penggunaan bahan tambahan pangan berlebih
seperti methanil yellow untuk jangka pendek dapat menyebabkan sakit perut,
diare, demam, sakit kepala, mual dan muntah-muntah sedangkan pada jangka
panjang dapat menyebabkan kanker tumor, gangguan saraf, gangguan fungsi hati,
iritasi lambung, dan gangguan fungsi sel (Nollet, 2004).
No
|
Jenis pewarna
|
ADI Kkal Mg/BB Kg
|
Keterangan
|
|
1
|
Kurkumin
Cl 75300,
|
0,15-2 mg/kg BB
|
7,05-94 mg/ 47 kg BB
|
|
2
|
Pewarna
kuning FCF Cl 15985
|
0 – 0,7 mg/kg BB
|
0 – 32,9 mg/ 47 kg BB
|
|
3
|
Tartrazin CI 19140,
|
0 – 7,5 mg/kg berat
badan
|
0 – 352 mg/47 kg BB
|
|
5
|
Biru
Berlian 42090 (E133)
|
0 -12,5 mg/kg berat
badan
|
0 – 587,5 mg /47 kg BB
|
|
6
|
Benibana (Safflower)
|
|
|
4.
Pengembang
Menurut Peraturan BPOM No 11 Tahun
2013 Pengembang adalah
Pengembang (Raising agent) adalah
bahan tambahan pangan berupa senyawa tunggal atau campuran untuk melepaskan gas
sehingga meningkatkan volume adonan.
Natrium
bikarbonat adalah senyawa kimia dengan rumus NaHCO3. Dalam penyebutannya kerap
disingkat menjadi bicnat. Senyawa ini termasuk kelompok garam dan telah
digunakan sejak lama.
Senyawa ini disebut juga baking soda (soda kue), Sodium bikarbonat, natrium hidrogen karbonat, dan
lain-lain. Senyawa ini merupakan kristal yang sering terdapat dalam bentuk serbuk. Natrium
bikarbonat larut dalam air. Senyawa ini digunakan dalam roti atau kue karena
bereaksi dengan bahan lain membentuk gas karbon dioksida, yang menyebabkan roti "mengembang".
No
|
Jenis Pengembang
|
ADI Kkal Mg/BB Kg
|
Keterangan
|
|
1
|
Natrium Bikarbonat
|
Tidak dinyatakan (not
limited)
|
GRAS
|
5.
Pengatur Keasaman
Menurut Peraturan BPOM No 11 Tahun
2013 Pengatur Keasaman (Acidity regulator)
adalah bahan tambahan pangan untuk mengasamkan, menetralkan dan/atau
mempertahankan derajat keasaman pangan .
No
|
Jenis pengatur keasaman
|
ADI Kkal Mg/BB Kg
|
Keterangan
|
|
1
|
Kalsium
laktat
|
Tidak dinyatakan (not
limited)
|
GRAS
|
|
2
|
Asam Sitrat
|
Tidak dinyatakan (not
limited)
|
GRAS
|
6.
Penstabil
Menurut Peraturan KBPOM NO 24 Tahun
2013 Penstabil (Stabilizer) adalah bahan tambahan
pangan untuk menstabilkan sistem dispersi yang homogen pada pangan.
No
|
Jenis Penstabil
|
ADI Kkal Mg/BB Kg
|
Keterangan
|
|
1
|
Kalsium
laktat
|
Tidak dinyatakan (not
limited)
|
GRAS
|
7.
Pengawet
Menurut Peraturan KBPOM NO 36 Tahun
2013 Pengawet (Preservative) adalah bahan tambahan
pangan untuk mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman, penguraian, dan
perusakan lainnya terhadap pangan yang disebabkan oleh mikroorganisme.
No
|
Jenis pengawet
|
ADI Kkal Mg/BB Kg
|
Keterangan
|
|
1
|
Kalsium
propionat
|
Tidak dinyatakan (not
limited)
|
GRAS
|
8.
Pemanis
Menurut Peraturan KBPOM NO 36 Tahun
2013 Pemanis (Sweetener) adalah bahan tambahan pangan
berupa pemanis alami dan pemanis buatan yang memberikan rasa manis pada produk
pangan.
Pemanis alami (Natural sweetener)
adalah pemanis yang dapat ditemukan dalam bahan alam meskipun prosesnya secara
sintetik ataupun fermentasi sedangkan pemanis buatan (Artificial sweetener)
adalah pemanis yang diproses secara kimiawi, dan senyawa tersebut tidak
terdapat di alam.
No
|
Jenis pemanis
|
ADI Kkal Mg/BB Kg
|
Keterangan
|
|
1
|
Asesulfam-K
|
0-15 mg/kg BB
|
0 – 705 mg/ 47 kg BB
|
|
2
|
Sorbitol
|
Tidak dinyatakan (not
limited)
|
GRAS
|
9.
Pengemulsi
Menurut Peraturan KBPOM NO 20 Tahun
2013 Pengemulsi (Emulsifier) adalah bahan tambahan
pangan untuk membantu terbentuknya campuran yang homogen dari dua atau lebih
fase yang tidak tercampur seperti minyak dan air.
No
|
Jenis pengemulsi
|
ADI Kkal Mg/BB Kg
|
Keterangan
|
|
1
|
Kalsium
laktat
|
Tidak dinyatakan (not
limited)
|
GRAS
|
|
2
|
Polyglecerol
Ester E475
|
0-25 mg/kg
BB
|
0-1175 mg/ 47 Kg BB
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar