Sabtu, 02 Maret 2019

BTP


  Berikut ini merupakan tabel menu makanan serta konsumsi BTP (Bahan Tambahan Pangan ) selama satu minggu.
No
Hari/Tanggal
Menu makanan
BTP yang digunakan
Jenis BTP
KET
1
Rabu, 29 Agustus 2018
Ø Nasi putih,
Ø Tempe sambal
Ø Mie tek-tek
Ø Es buah
Ø -

Ø MSG

Ø MSG

Ø Perisa identic alami, Tokoferol
Ø -

Ø Penyedap rasa

Ø Penyedap rasa

Ø Perisa identic alami Antioksidan

2
Kamis, 30 Agustus 2018
Ø Nasi putih
Ø Ikan gorenng
Ø Richeese nabati






Ø Mie rebus Indomi kari ayam

Ø -

Ø TBHQ

Ø TBHQ, pewarna kuning FCF Cl 15985 dan kurkumin Cl 75300, mononatrium Glutamat dan Dinatrium-5-Ribonukleotida, Natrium Bikarbonat
Ø Penstabil (nabati dan fosfat), mineral (zat besi), tartrazine Cl 19140, TBHQ, MSG
Ø -

Ø Antioksidan


Ø Anti Oksidan, Pewarna, Penyedap rasa, pengembang



Ø Penstabil, mineral, Pewarna, Antioksi dan penguat rasa

3
Jum’at, 31 September 2018
Ø Nasi putih
Ø Telur goreng
Ø Sayur bayam
Ø Gorengan
-

Ø TBHQ
Ø MSG
Ø MSG

Ø MSG
Ø -

Ø Antioksidan

Ø Penyedap rasa
Ø Penyedap rasa

Ø Penyedap rasa

4
Sabtu 01 September 2018
Ø Nasi putih
Ø Mie rebus indomie  Kari ayam
Ø You 1000  orange
-

Ø Penstabil (nabati dan fosfat), mineral (zat besi), tartrazine Cl 19140, TBHQ, MSG


Ø Natrium Klorida, Kalsium Laktat, Magnesium Klorida, Kalium Fosfat, Fruktosa, Gula, Pewarna Kuning Benibana (Safflower), 


Ø Penstabil, mineral, Pewarna, Antioksi dan penguat rasa.



Ø Pengatur keasaman,Pewarna

5
Minggu, 02 September 2018
Ø Nasi putih
Ø Tempe sambal
Ø Sayur kol tumis
Ø Apolo Pandan













Ø Roti PIA AA
Ø -

Ø MSG

Ø MSG

Ø Natrium Bikarbonat, Asam Natrium Pirosfat), Tartrazin 19140(E102), Biru Berlian 42090 (E133),  Kalsium Propionat, Kalium Sorbat, Sorbitol, (181.54mg/Saji), Distilled Monoglyceride E471, Polyglecerol Ester E475.
Ø TBHQ
Ø -

Ø Penyedap Rasa

Ø Penyedap Rasa

Ø Pengembang, pewarna, pengawet, pemanis, pengemulsi nabati








Ø Antioksidan

6
Senin, 03 September 2018
Ø Nasi putih
Ø Ayam bakar
Ø Sayur Singkong rebus
Ø Minuman  Panter







Ø Yakult
Ø -

Ø -


Ø MSG



Ø Asam Sitrat dan Natrium Sitrat, Natrium Siklamat, Asesulfam-k, taurin, natrium Benzoat, Kafein,Inositol,Pewarna Tetrazine Cl 19140

Ø -
Ø -

Ø -


Ø Penyedap rasa



Ø Pengatur keasaman, Pemanis buatan Pengawet, Pewarna

Ø -

7
Selasa, 04 September 2018
Ø Nasi putih
Ø Telur goreng
Ø Sayur bayam tumis
Ø Minuman Panter
Ø -

Ø TBHQ


Ø MSG


Ø Asam Sitrat dan Natrium Sitrat, Natrium Siklamat, Asesulfam-k, taurin, natrium Benzoat, Kafein,Inositol,Pewarna Tetrazine Cl 19140

Ø -

Ø  Antioksidan


Ø Penyedap Rasa


Ø Pengatur keasaman, Pengawet, Pemanis buatan Pewarna



A.       Definisi bahan tambahn pangan
Bahan tambahan pangan dalam artian luas adalah bahan yang ditambahakan kedalam produk pangan selain bahan baku utam. Secara khusus bahan tambahn pangan adalah bahan yang ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau karakteristik pangan, dengan atau tanpa memiliki nilai gizi. Menurut UU No 7 (Tahun 1996 Tentang Pangan) bahan tambahan pangan adalah bahan yan ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan antara lain bahan pewarna, pengawet penyedap rasa , anti gumpal, pemucat, dan pengental.
Penggunaan bahan tambahan pangan sebaiknya dengan dosis dibawah ambang batas yang telah ditentukan. Jenis BTP ada dua yaitu :
a.       GRAS ( Generally Recognized as Safe ), zat ini aman dan tidak berefek toksik misalnya gula (glukosa )
b.      ADI ( Acceptable Daily Intake ), jenis ini selalu ditetapkan batas penggunaan hariannya ( Daily Intake ) demi menjaga atau melidungi kesehatan.

B.           Jenis BTP yang dikonsumsi selama satu minggu
1.      Penyedap Rasa
Penyedap adalah bahan sintetis hasil olahan kimia, umumnya dari tanaman tebu, yang digunakan untuk memperkuat rasa pada masakan. Penyedap umumnya disebut monosodium glutamat atau disingkat MSG. Penyedap mengandung kadar garam yang tinggi sehingga penggunaannya harus dibatasi.
MSG adalah garam natrium dari asam glutamate (glutamic acid). MSG telah dikonsumsi secara luas di seluruh dunia sebagai penambah rasa makanan dalam bentuk L-glutamic acid, karena penambahan MSG akan membuat rasa makanan menjadi lebih lezat. Masyarakat Indonesia rata-rata mengkonsumsi MSG sekitar 0,6 g/kg BB (Prawirohardjono, dkk., 2000).
Mononatrium L-glutamat ( Monosodium L-glutamat) batas pemakaian yang diijinkan secukupnya dan masuk kedalam jenis BTP GRAS.

2.      Antioksidan
Menurut BPOM No 38 (2013) antioksidan adalah bahan tambahan pangan untuk mencegah atau menghambat kerusakan pangan akibat oksidasi.
 Antioksidan adalah zat alami ataupun buatan manusia yang dapat mencegah atau menunda beberapa jenis kerusakan sel akibat proses oksidasi oleh oksidan. Oksidan itu sendiri merupakan radikal bebas yang ada di lingkungan, tetapi juga diproduksi secara alami dalam tubuh   Antioksidan banyak ditemukan pada makanan, termasuk buah dan sayuran.
Produksi antioksidan di dalam tubuh manusia terjadi secara alami untuk mengimbangi produksi radikal bebas. Antioksidan tersebut kemudian berfungsi sebagai pertahanan terhadap radikal bebas, namun peningkatan produksi radikal bebas yang terbentuk akibat stress, radiasi UV, polusi udara dan lingkungan mengakibatkan pertahanan tersebut kurang memadai, sehingga diperlukan tambahan antioksidan dari luar.
Antioksidan di luar tubuh dapat diperoleh dalam bentuk sintesis dan alami. Antioksidan sintetis seperti buthylatedhydroxytoluene (BHT), buthylated hidroksianisol (BHA) dan ters-butylhydroquinone (TBHQ) secara efektif dapat menghambat oksidasi. Namun, penggunaan antioksidan sintetik dibatasi oleh aturan pemerintah karena, jika penggunaannya melebihi batas justru dapat menyebabkan racun dalam tubuh dan bersifat karsiogenik

Berikut adalah jenis antioksidan yang dikonsumsi selama 1 minggu
No
Jenis Antioksidan
ADI Kkal Mg/BB Kg
Keterangan
1
Tokoferol
0,15-2 mg/kg BB
7,05-94 mg/ 47 kg BB

2
TBHQ (Tertiary butyl hydroquinone)
0 – 0,7 mg/kg BB
0 – 32,9 mg/ 47 kg BB


3.               Pewarna
Menurut Peraturan KBPOM NO 37 Tahun 2013 Pewarna (Colour) adalah bahan tambahan pangan berupa Pewarna alami dan Pewarna sintetis, yang ketika ditambahkan atau diaplikasikan pada pangan mampu memberi atau memperbaiki warna. Pewarna Alami (Natural food colour) adalah Pewarna yang dibuat melalui proses ekstraksi, isolasi, atau derivatisasi (sintesis parsial) dari tumbuhan, hewan, mineral atau sumber alami lain, termasuk Pewarna anjang alami. Pewarna Sintetis (Synthetic food colour) adalah Pewarna yang diperoleh secara sintesis kimiawi.
Efek samping penggunaan bahan tambahan pangan berlebih seperti methanil yellow untuk jangka pendek dapat menyebabkan sakit perut, diare, demam, sakit kepala, mual dan muntah-muntah sedangkan pada jangka panjang dapat menyebabkan kanker tumor, gangguan saraf, gangguan fungsi hati, iritasi lambung, dan gangguan fungsi sel (Nollet, 2004).

No
Jenis pewarna
ADI Kkal Mg/BB Kg
Keterangan
1
Kurkumin Cl 75300,
0,15-2 mg/kg BB
7,05-94 mg/ 47 kg BB

2
Pewarna kuning FCF Cl 15985
0 – 0,7 mg/kg BB
0 – 32,9 mg/ 47 kg BB

3
Tartrazin CI 19140,
0 – 7,5 mg/kg berat badan

0 – 352 mg/47 kg BB

5
Biru Berlian 42090 (E133)
0 -12,5 mg/kg berat badan

0 – 587,5 mg /47 kg BB
6
Benibana (Safflower)




















4.                  Pengembang
Menurut Peraturan BPOM No 11 Tahun 2013 Pengembang adalah
Pengembang (Raising agent) adalah bahan tambahan pangan berupa senyawa tunggal atau campuran untuk melepaskan gas sehingga meningkatkan volume adonan.
Natrium bikarbonat adalah senyawa kimia dengan rumus NaHCO3. Dalam penyebutannya kerap disingkat menjadi bicnat. Senyawa ini termasuk kelompok garam dan telah digunakan sejak lama.
Senyawa ini disebut juga baking soda (soda kue), Sodium bikarbonatnatrium hidrogen karbonat, dan lain-lain. Senyawa ini merupakan kristal yang sering terdapat dalam bentuk serbuk. Natrium bikarbonat larut dalam air. Senyawa ini digunakan dalam roti atau kue karena bereaksi dengan bahan lain membentuk gas karbon dioksida, yang menyebabkan roti "mengembang".

No
Jenis Pengembang
ADI Kkal Mg/BB Kg
Keterangan
1
Natrium Bikarbonat
Tidak dinyatakan (not limited)

GRAS






5.                  Pengatur Keasaman
Menurut Peraturan BPOM No 11 Tahun 2013 Pengatur Keasaman (Acidity regulator) adalah bahan tambahan pangan untuk mengasamkan, menetralkan dan/atau mempertahankan derajat keasaman pangan .

No
Jenis pengatur keasaman
ADI Kkal Mg/BB Kg
Keterangan
1
Kalsium laktat
Tidak dinyatakan (not limited)
GRAS

2
 Asam Sitrat
Tidak dinyatakan (not limited)
GRAS








6.                  Penstabil
Menurut Peraturan KBPOM NO 24 Tahun 2013 Penstabil (Stabilizer) adalah bahan tambahan pangan untuk menstabilkan sistem dispersi yang homogen pada pangan.

No
Jenis Penstabil

ADI Kkal Mg/BB Kg
Keterangan
1
Kalsium laktat
Tidak dinyatakan (not limited)
GRAS






7.                     Pengawet
Menurut Peraturan KBPOM NO 36 Tahun 2013 Pengawet (Preservative) adalah bahan tambahan pangan untuk mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman, penguraian, dan perusakan lainnya terhadap pangan yang disebabkan oleh mikroorganisme.

No
Jenis pengawet
ADI Kkal Mg/BB Kg
Keterangan
1
Kalsium propionat
Tidak dinyatakan (not limited)
GRAS






8.                     Pemanis
Menurut Peraturan KBPOM NO 36 Tahun 2013 Pemanis (Sweetener) adalah bahan tambahan pangan berupa pemanis alami dan pemanis buatan yang memberikan rasa manis pada produk pangan. 
 Pemanis alami (Natural sweetener) adalah pemanis yang dapat ditemukan dalam bahan alam meskipun prosesnya secara sintetik ataupun fermentasi sedangkan pemanis buatan (Artificial sweetener) adalah pemanis yang diproses secara kimiawi, dan senyawa tersebut tidak terdapat di alam.

No
Jenis pemanis
ADI Kkal Mg/BB Kg
Keterangan
1
Asesulfam-K

0-15 mg/kg BB

0 – 705 mg/ 47 kg BB

2
Sorbitol
Tidak dinyatakan (not limited)
GRAS


9.                        Pengemulsi
Menurut Peraturan KBPOM NO 20 Tahun 2013 Pengemulsi (Emulsifier) adalah bahan tambahan pangan untuk membantu terbentuknya campuran yang homogen dari dua atau lebih fase yang tidak tercampur seperti minyak dan air.

No
Jenis pengemulsi
ADI Kkal Mg/BB Kg
Keterangan
1
Kalsium laktat
Tidak dinyatakan (not limited)
GRAS

2
Polyglecerol Ester E475
0-25    mg/kg BB
0-1175 mg/ 47 Kg BB





Tidak ada komentar:

Posting Komentar